Penyebab Konflik dengan Keluarga Pasangan dan Solusinya
5 min readPenyebab Konflik dengan Keluarga Pasangan dan Solusinya – Ketika memutuskan untuk menikah, perayaan hari istimewa tentunya bukan satu-satunya hal yang perlu dipikirkan. Kesiapan untuk mengelola rumah tangga dan menjaga hubungan baik dengan keluarga baru juga sangat penting. Sebuah pepatah menyebutkan bahwa ketika Anda menikahi seseorang, Anda juga ‘menikahi’ keluarganya. Dua keluarga yang sebelumnya tidak saling mengenal kini terikat dalam suatu hubungan yang lebih besar. Tentu saja, penyesuaian akan diperlukan untuk memastikan hubungan ini tetap harmonis. Namun, bagaimana bila ada sikap dari keluarga pasangan yang kurang menyenangkan bagi Anda?
Penyebab Konflik dengan Keluarga Pasangan dan Solusinya
dodingtonfamily – Keluarga pasangan Anda mungkin berasal dari latar belakang dan budaya yang berbeda, sehingga tidak jarang terjadi perbedaan pendapat dan prinsip. Jika Anda merasa mereka sudah melampaui batas, penting untuk mencari kompromi.
Berdasarkan informasi dari Brides, berikut adalah beberapa alasan umum yang memicu konflik, serta cara-cara yang dapat Anda terapkan untuk mengatasinya. Sangat penting untuk tidak membiarkan masalah berlarut-larut, agar tidak menimbulkan konsekuensi yang lebih serius di kemudian hari.
Baca Juga :Museum Tourism Destinations in Taman Mini Indonesia Indah
Menghindari Kebencian yang Berlarut-larut
Kebiasaan buruk ini sebaiknya dijauhi oleh siapa pun. Meskipun Anda mungkin pernah tersakiti oleh tindakan keluarga pasangan, membiarkan rasa benci mengendap hanya akan berbalik merugikan kehidupan rumah tangga Anda sendiri. Ada kemungkinan Anda akan mencurahkan amarah kepada pasangan, terutama jika responsnya tidak sesuai harapan. Ingatlah bahwa hubungan antar keluarga tidak selalu mulus. Perbedaan sudut pandang dan kebiasaan adalah hal yang wajar, mengingat masing-masing individu tumbuh dalam lingkungan yang berbeda. Anda dan keluarga pasangan tidak perlu menjadi saudara dekat, cukup pahami bahwa mereka adalah keluarga, dan berusaha untuk berdamai dengan keadaan.
Kesulitan Menyelesaikan Masalah
Terkadang, sumber masalah berasal bukan hanya dari ibu mertua, tetapi juga dari saudara ipar. Banyak orang mengalami situasi yang tidak nyaman dengan keluarga pasangan, baik karena ketegangan saat berkumpul atau perilaku yang bisa memicu konflik. Dalam kondisi seperti ini, banyak yang memilih untuk menjaga jarak dan membatasi kehadiran mereka dalam acara keluarga. Namun, apakah langkah tersebut benar-benar efektif? Jika Anda menghadapi situasi serupa, penting untuk berdiskusi dengan pasangan guna menemukan solusi yang tepat. Selalu cobalah untuk tetap terlibat dalam momen-momen penting yang diadakan oleh keluarga pasangan, baik itu perayaan besar atau acara kecil. Menjaga tali silaturahmi sangat penting demi kebaikan bersama, karena kita tidak pernah tahu kapan kita atau pasangan akan membutuhkan bantuan di masa depan.
Mencari Kecocokan dalam Hubungan
Menemukan kecocokan dalam hubungan dengan keluarga pasangan adalah tantangan yang sering dihadapi. Membangun hubungan yang baik memerlukan waktu dan usaha dari kedua pihak. Melalui komunikasi yang terbuka dan saling pengertian, Anda dapat menemukan cara untuk mengatasi perbedaan yang ada, sehingga menghasilkan keharmonisan dalam hubungan.
Setiap individu tentu memiliki kepribadian yang unik. Ada yang sangat terbuka dan mudah bergaul, sementara yang lain lebih cenderung menutup diri, sehingga sulit untuk diajak berbicara, meskipun Anda telah berusaha sekuat tenaga. Biasanya, orang-orang seperti ini memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman mereka, dan hal tersebut sangatlah wajar. Tidak semua anggota keluarga pasangan Anda dapat diperlakukan seperti teman dekat. Biarkan mereka menjalani kehidupan sesuai keinginan mereka. Yang terpenting adalah menciptakan suasana yang menyenangkan di sekitar keluarga pasangan, serta sebisa mungkin menghindari konflik yang tidak perlu.
Anda juga perlu ingat bahwa tidak semua orang akan menyukai kehadiran Anda. Anda tidak berkewajiban untuk membuat semua orang merasa nyaman dengan kehadiran Anda. Jika ada salah satu anggota keluarga yang tampak tidak menyukai Anda tanpa alasan yang jelas, tetaplah fokus dalam menjalin hubungan baik dengan semua anggota keluarga pasangan. Tunjukkan kepercayaan diri Anda dan jangan biarkan suasana negatif yang ditimbulkan oleh mereka mempengaruhi Anda. Kebencian yang muncul bukanlah tanggung jawab Anda, melainkan pencerminan dari cara pikir dan perasaan mereka.
Dalam sebuah percakapan yang mungkin terasa berat, Anda mungkin merasa bahwa cara berbicara dan perspektif yang mereka ambil tidak tepat. Terlebih lagi jika lelucon yang dilontarkan membuat Anda merasa tidak nyaman dan terlalu kasar. Namun, perlu diingat bahwa mereka mungkin tidak bermaksud melukai perasaan siapa pun. Bisa jadi, itu hanyalah cara mereka untuk mencairkan suasana, mengingat setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan salah satu anggota keluarga pasangan, Anda selalu bisa mengungkapkan perasaan tersebut kepada pasangan Anda secara langsung. Pilihlah waktu yang tepat untuk berbicara, dan pastikan untuk menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaannya. Sampaikan bahwa Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan keluarganya. Setelah itu, tetaplah bersikap normal demi menghormati cara interaksi yang mereka miliki.
Baca Juga : Jenis Jenis Konflik Keluarga
Penyebab Pertengkaran Keluarga: Dari Uang Hingga Pola Asuh
Umumnya, pertengkaran dalam keluarga timbul akibat perbedaan pendapat atau pandangan antar anggota. Namun, ada beberapa faktor lain yang juga berkontribusi terhadap konflik ini.
Berikut adalah beberapa penyebab umum yang sering memicu perselisihan di dalam keluarga:
1. Perbedaan Pola Asuh Anak
Berbagai pendekatan dalam mendidik anak dapat menciptakan sengketa di keluarga. Misalnya, jika Anda dibesarkan dengan cara dimanja oleh orangtua, sedangkan pasangan Anda belajar hidup mandiri. Perbedaan ini sering menyebabkan pertikaian saat Anda dan pasangan bertengkar tentang cara mendidik anak, masing-masing merasa pola asuhnya yang paling tepat.
2. Perbedaan Pendapat
Ketika terdapat ketidaksepakatan dengan keluarga atau pasangan, Anda mungkin merasa frustrasi karena merasa tidak mendapatkan dukungan. Ini adalah sifat manusiawi yang cenderung menganggap argumen sendiri paling benar. Jika tidak ada yang mau mengalah, pertengkaran tak terhindarkan. Masalah yang sepele pun bisa membesar karena ego masing-masing.
3. Masalah Keuangan
Konflik sering kali berakar dari masalah keuangan, terutama ketika pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan. Perselisihan juga bisa muncul terkait warisan, di mana keinginan untuk mendapatkan bagian lebih banyak dapat menimbulkan pertikaian di dalam keluarga.
4. Perbedaan Budaya
Pertikaian di dalam keluarga besar sering disebabkan oleh perbedaan budaya. Misalnya, dalam keluarga Anda, wanita tidak diperbolehkan bekerja karena harus mengurus rumah tangga, sementara pasangan Anda berpendapat sebaliknya. Walaupun Anda mungkin tidak mempertikaikan hal ini, pandangan berbeda dapat memicu perdebatan dalam keluarga besar.
5. Hadirnya Orang Baru
Kehadiran orang baru dalam keluarga dapat menimbulkan konflik. Sebuah studi berjudul *Mothers’ attributions for estrangement from their adult children* pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 70% ibu menganggap orang baru, seperti pasangan anak atau pasangan baru ibu, dapat merusak hubungan mereka dengan anak-anak.
6. Persaingan Antarsaudara
Persaingan antarsaudara atau sibling rivalry juga sering kali menjadi sumber konflik. Beberapa anak mungkin berusaha selalu lebih unggul dari saudaranya untuk mendapatkan perhatian orangtua. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan pertikaian antar anak, tetapi juga menambah stres bagi orangtua. Kebijaksanaan orangtua sangat dibutuhkan agar persaingan ini tidak berlanjut.
Dengan memahami berbagai penyebab ini, diharapkan kita dapat lebih bijak dalam menghadapi konflik yang mungkin terjadi dalam keluarga, sehingga dapat menjaga hubungan yang harmonis.