Pentingnya Peran Keluarga Dalam Perkembangan Pendidikan – Peringatan Hari Pendidikan Nasional hendaknya menjadi kesempatan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Karena pendidikan merupakan sesuatu yang dapat mengubah seorang anak menjadi pribadi yang cerdas dan memahami nilai-nilai moral. Tidak diragukan lagi bahwa sebagian besar orang memahami pentingnya pendidikan. Akibatnya, banyak orang tua yang berlomba-lomba menyekolahkan anaknya ke sekolah berkualitas.
dodingtonfamily – Namun, yang belum dipahami secara luas adalah pentingnya peran keluarga dalam pendidikan. Banyak orang yang beranggapan bahwa dengan menyekolahkan anak, maka seluruh tanggung jawab pendidikan berada di tangan sekolah.
Keluarga merupakan tempat pertama dan terpenting bagi tumbuh kembang seorang anak. Penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar anak meningkat ketika orang tua berpartisipasi dalam pendidikannya. Mereka juga menunjukkan peningkatan sikap, stabilitas sosial-emosional, disiplin, dan keinginan untuk belajar pada tingkat tertinggi. Penelitian juga menemukan bahwa hal ini membantu anak-anak jika mereka bekerja dan berkeluarga.
Keluarga adalah tempat pertama dan paling efektif di mana fungsi kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan dapat dilaksanakan. Akan sangat sulit bagi institusi lain untuk memperbaiki kesalahannya jika keluarga gagal menanamkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik dan keterampilan dasar. Sebab, ketidakmampuan keluarga dalam membentuk kepribadian anak menyebabkan terbentuknya masyarakat yang buruk atau tidak bermoral. Oleh karena itu, setiap keluarga harus menyadari bahwa pendidikan karakter anaknya di rumah sangat menentukan karakter bangsa.
Keberhasilan sebuah keluarga dalam mengajarkan prinsip-prinsip politik kepada anak-anaknya sangat bergantung pada cara orang tua membesarkan anak-anaknya. Anak belajar banyak hal, termasuk karakter, melalui pola asuh orang tuanya.
Pembentukan karakter yang baik diakibatkan oleh kesalahan dalam mengasuh anak. Beberapa kesalahan yang bisa dilakukan orang tua saat membesarkan anaknya seperti: Misalnya: tidak menunjukkan kasih sayang secara verbal atau fisik kepada anak-anaknya; tidak menghabiskan cukup waktu dengan anak-anak; bersikap kasar secara verbal, misalnya bersikap sinis atau menghina atau mengucapkan kata-kata kasar; melakukan kekerasan fisik, mis. B. memukul, mencubit atau memberikan hukuman fisik lainnya; atau memaksa anak untuk belajar terlalu banyak sendiri.
Kegagalan dalam mengasuh anak dapat menyebabkan masalah kepribadian atau rendahnya kecerdasan emosional pada anak. Akibatnya anak menjadi acuh tak acuh, tidak mau menerima pertemanan, tidak percaya pada orang lain, tidak peka emosi, berperilaku agresif, minder, selalu bersikap negatif, emosi labil, dan intelektual tidak seimbang.
Oleh karena itu, peran keluarga yang baik menjadi landasan yang kokoh bagi perkembangan pendidikan anak. Peran baik keluarga juga harus didukung oleh peran baik masyarakat dan sekolah untuk saling menguatkan dan melengkapi. Hal ini akan membuka peluang besar dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, dan penguatan pendidikan karakter anak yang dilaksanakan dengan baik oleh keluarga akan sangat penting dalam mengatasi krisis moral yang melanda negara kita.
Fungsi keluarga :
Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi mempunyai arti bahwa keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia melalui kelahiran keturunan.
Fungsi Afektif
Fungsi afektif artinya keluarga berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia akan kasih sayang, karena kebutuhan ini menyangkut perasaan atau emosi seseorang. Keluarga ideal adalah keluarga yang penuh dengan hubungan kasih sayang antar anggotanya.
Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi artinya setiap keluarga harus mampu memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya agar dapat bertahan hidup. Untuk itu, setiap anggota keluarga harus bekerja sama untuk menciptakan sesuatu.
Baca Juga : Museum Spektakuler Yang Harus Anda Kunjungi
Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan artinya keluarga berperan dalam mengajarkan nilai-nilai dasar perilaku, sikap hidup dan kebiasaan lainnya. Fungsi pendidikan keluarga merupakan salah satu tugas terpenting orang tua. Di sini Anda akan mengetahui bagaimana keluarga membentuk perkembangan fisik dan mental anak.
Fungsi keagamaan
Keluarga mempunyai fungsi keagamaan. Artinya keluarga wajib mengenalkan dan mengajak anak serta anggota keluarga lainnya dalam kehidupan beragama. Untuk melaksanakan hal tersebut, orang tua sebagai figur sentral dalam keluarga dan anggota lainnya harus terlebih dahulu menciptakan iklim atau suasana keagamaan dalam keluarga.
Fungsi pelindung
Keluarga juga memiliki fungsi pelindung. Artinya keluarga mempunyai tugas melindungi anggotanya. Yang dimaksud dalam hal ini adalah keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tenteram kepada anggota keluarganya.
Fungsi waktu luang
Keluarga juga memiliki fungsi rekreasi. Namun, bukan berarti keluarga harus memiliki tradisi atau kebiasaan merayakan atau jalan-jalan. Fungsi tersebut dapat dipenuhi dengan menciptakan suasana rumah yang memungkinkan anggota keluarga mempunyai suasana tenang dan damai, jauh dari ketegangan batin, segar dan rileks, serta memberikan rasa bebas bagi yang terlibat jauh dari hiruk pikuk sehari-hari.
Fungsi kontrol sosial
Pada umumnya kontrol sosial dalam keluarga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, namun bisa juga terjadi sebaliknya: seorang anak dapat melakukan kontrol sosial terhadap orang tuanya, yang dianggap melanggar standar yang berlaku.
Peranan keluarga dalam pendidikan
1. Jadilah teladan
Anak mudah terinspirasi dengan apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika menjadi teladan dalam fase pembelajaran mereka. Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak dan mempelajari hal pertama bersama-sama di rumah.
Tunjukkan pada mereka betapa menyenangkan dan bermaknanya kehidupan sekolah jika mereka melakukan yang terbaik. Berikan inspirasi kepada mereka untuk mempelajari hal-hal baru di dalam dan di luar sekolah dengan pengingat dan bimbingan yang ramah.
2. Menciptakan suasana kondusif di rumah
Orang tua harus memastikan suasana di rumah kondusif agar anggota keluarga dapat hidup aman, nyaman, damai dan bahagia.
Untuk menciptakan suasana ini, hindari membicarakan masalah keluarga di depan anak Anda dan hindari menimbulkan kekacauan di rumah dengan pertengkaran yang tidak perlu.
3. Berkolaborasi dengan guru.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, menyekolahkan anak bukan berarti orang tua melepaskan tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Karena pada akhirnya, sekolah hanyalah sebuah sistem pendukung untuk menunjang proses pendidikan di rumah.
Untuk mendukung proses pendidikan anak, penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan baik dengan guru anaknya di sekolah. Jadi jangan lewatkan pertemuan orang tua di sekolah. Bicaralah dengan guru tentang aktivitas anak Anda di sekolah dan koreksi jika ada yang salah.
4. Pengalaman berbeda
Selain membangun bonding antara orang tua dan anak, berbagi pengalaman pribadi di usia muda juga dapat memberikan pelajaran berharga bagi anak. Anda dapat berbagi pengalaman positif dan negatif untuk membantu mereka memahami pentingnya belajar.
5. Menjadi guru
Peran pertama keluarga tentunya menjadi guru bagi anak, sehingga anak membuka matanya. Jadi keluargalah yang membantu menjelaskan apa yang dilihat anak hingga menjadi anak yang memahami dunia.
Apa Itu Program Keluarga Berencana - Keluarga berencana, yang lebih dikenal sebagai KB, adalah inisiatif…
Dimana keluarga kerajaan Jerman sekarang - Ratu Inggris merayakan ulang tahun ke-70 takhtanya akhir pekan…
Memahami Keluarga Kerajaan Spanyol - Jika Anda ingin mengenal keluarga kerajaan Spanyol, Anda akan menjelajahi…
Faktor Yang Melanggengkan Bisnis Keluarga - Bisnis keluarga adalah jenis usaha yang rentan terhadap kebangkrutan.…
Keluarga Tentang Haldy Sabri Momong 2 Anak Irish Bella - Potret Haldi Sabri, salah satu…
Kisah Keluarga Membangun Jembatan - Kisah keluarga membangun jembatan setelah tetangga memblokir jalan menuju rumah…