Dodingtonfamily Info Keluarga Tertua Di Dunia

Informasi Mengenai Keluarga Yang Memiliki Garis Keturunan Yang Lama Hingga Ribuan Tahun

Mengenal Nama Silsilah Keluarga Dalam Bahasa Bali

3 min read
Mengenal Nama Silsilah Keluarga Dalam Bahasa Bali

Mengenal Nama Silsilah Keluarga Dalam Bahasa Bali –  Bali yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata merupakan simbol pariwisata Indonesia. Terletak di antara Jawa dan Lombok, pulau ini banyak dikunjungi untuk menikmati kombinasi keindahan alam, budaya menarik, dan keahlian memasak.

Mengenal Nama Silsilah Keluarga Dalam Bahasa Bali

Mengenal Nama Silsilah Keluarga Dalam Bahasa Bali

dodingtonfamily – Selain itu, yang paling menarik dari Bali adalah bahasa lokalnya. Banyak sekali sapaan dan sapaan yang digunakan masyarakat Bali terhadap keluarganya dan orang lain. Pelajari nama-nama silsilah keluarga dalam bahasa Bali!

Nama Pohon Keluarga Bali
Di bawah ini adalah sapaan dan panggilan yang biasa digunakan masyarakat Bali untuk menyapa setiap anggota keluarganya. Nama Pohon Keluarga Bali
Di bawah ini adalah sapaan dan panggilan yang biasa digunakan masyarakat Bali untuk menyapa setiap anggota keluarganya.

 

Baca Jugaa : Pengertian Tentang Keluarga Bahagia

 

1. Ayah/Nanan dan Saya/Meme
Biasanya nama Bapa atau Nanan digunakan untuk menyapa orang tua laki-laki, yakni ayah kandung atau mertuanya. Namun sapaan wanita kepada orang tuanya adalah “saya” atau “meme”. Ucapan ini sering digunakan oleh masyarakat Bali kasta Sudra dan ketika berkunjung ke rumah sanak saudara. 2. Aji/Ajun dan Bian/Bu
Sebaliknya, orang tua laki-laki keturunan Triwangusa seperti kasta atas, Brahmana, Ksatria, dan Waisya biasanya disapa dengan nama Aji atau Ajung. Orang tuanya menggunakan nama panggilan Bian atau Boo.

iklan

3. Lou dan Gek/Saa
Nama panggilan berikut ini biasanya digunakan untuk anak atau menantu keluarga Sudra yaitu Ru. Sebaliknya, keluarga keturunan Triwangsa biasanya menggunakan julukan Geku atau Yuku. Arti Gek sendiri merupakan singkatan dari kata Jegeg yang berarti “cantik” dalam bahasa Bali.

4. Ning/Cening dan Gus/Gung
Nama panggilan untuk anak atau menantu Sudra adalah Ning atau Sening. Berbeda dengan keturunan Triwantha yang biasa dipanggil Gas atau Gun karena terdengar lebih canggih dan sopan. Gas dalam bahasa Bali artinya ganteng atau ganteng. 5. Kakak/Pekaku dan Don/Dadon
Dalam bahasa Bali, cucu biasanya menyapa kakeknya dengan panggilan kaku atau pekak. Nama panggilan neneknya sekarang adalah Don atau Dadon. Sapaan ini sering digunakan ketika berhadapan dengan orang lanjut usia, meskipun mereka bukan anggota keluarga.

6. Iwa/Aku Nick
“Iwa” adalah julukan untuk saudara kandung yang lebih tua dari orang tuanya. Nama “Iwa” sama dengan “bibi” atau “paman” dalam bahasa Indonesia. Sedangkan saudara perempuan yang usianya lebih muda dari orang tuanya biasa disebut me-nik atau meme-chenik yang biasa digunakan dalam masyarakat kasta Sudra.

Berbagai salam dari Bali
Untuk menghormati budaya Bali, ada juga beberapa kata-kata Bali yang harus Anda ketahui saat berkunjung. Di bawah ini adalah perbedaan sapaan yang digunakan masyarakat Bali. foto pertama
Buri adalah kata dalam bahasa Bali yang sangat populer dan biasanya digunakan untuk menyapa masyarakat Bali laki-laki. Julukan Bli bisa kamu gunakan saat menyapa orang yang lebih tua atau bertemu dengan orang baru.

2. Jell-O/Jell-O
Julukan Jero atau Jero merupakan ungkapan rasa hormat yang digunakan untuk menyapa masyarakat kasta atas dan pemimpin adat di Bali. Contohnya adalah Jro Mangku, Jro Gede, dan Jro Kelihan.

saudara perempuan ketiga
Mbok, kebalikan dari Buri, merupakan julukan bagi wanita Bali. Mbok biasanya digunakan di Bali untuk menyapa orang tua dan bertemu orang baru.

khas Bali
Selain nama keluarga dan nama panggilan, ada beberapa ungkapan bahasa Bali yang perlu Anda ketahui sebelum berkunjung ke Bali.

 

Baca Jugaa : Drama Korea yang Akan Tayang Pada Bulan Juli 2024 

 

Berikut beberapa ungkapan khas Bali beserta artinya.

1. Rahajen Semen
Rahajen Semen adalah sapaan dalam bahasa Bali yang artinya “selamat pagi”. Seiring berjalannya waktu akan beralih ke “Rahajen Sian” dan seterusnya.

2. Paman Swaschastu
Om swawtyastu artinya “Maafkan aku.” Ungkapan ini juga bisa digunakan sebagai sapaan pertama ketika tiba di sebuah rumah atau restoran di Bali.

3. Punapi Ghatra
Kalimat ini juga berarti “Bagaimana kabarmu?” Jawaban atas pertanyaan ini sederhana. Ucapkan saja “Tiang becik-becik” yang artinya “Saya baik-baik saja”.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.