Informasi Keluarga Presiden Pertama Soekarno
5 min readInformasi Keluarga Presiden Pertama Soekarno -Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia.Selama menjabat, ia dibantu wakilnya, Moh Hatta. Kedua tokoh ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses proklamasi Indonesia.
Informasi Keluarga Presiden Pertama Soekarno
dodingtonfamily –Ir. Soekarno atau lebih dikenal dengan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Orang tuanya bernama Raden Soekemii Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyowman Rai.
Ir.Soekarno merupakan sosok penting yang sangat dikagumi di Indonesia. Soekarno merupakan Presiden Indonesia pertama yang dikenal dibandingkan dengan Bung Karno Blitar yang merupakan Pahlawan Proklamasi bersama Mohammad Hatta atau populer disapa Bung Hatta.
Banyak orang yang mengagumi sosok Bung Karno dan banyak pula yang mencari biografi Bung Karno.orang Irlandia Soerkarno dikenal sebagai founding father bangsa, memiliki keuletan, ketabahan dan semangat yang membara untuk pembebasan Indonesia.Ir.Soekarno adalah sosok yang disegani baik kawan maupun lawan. Soekarno dijuluki “Singa Podium” karena dalam setiap pidatonya ia selalu memancarkan semangat luhur dan berapi-api yang mampu menyulut semangat seluruh rakyat Indonesia.Melalui biografi ini kami mengajak Anda untuk mengetahui lebih jauh tentang kisah hidup Presiden pertama Indonesia,Ir. Sukarno.
Sebagai seorang anak,dia tidak menghabiskan banyak waktu dengan orang tuanya. Sebab saat itu ia pindah dan tinggal bersama kakeknya Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.Ia kemudian pindah ke Mojokerto bersama orang tuanya. Di Mojokerto ia bersekolah di Eerste Inlandse School , sebuah sekolah dari zaman kolonial.Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pada tahun 1911 ia dipindahkan ke Europeesche Lagere School .
Pada usia 14 tahun, tepatnya tahun 1915, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burgerschool Surabaya, Jawa Timur . Di sini ia bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam. Di sekolah ini pula rasa nasionalismenya tumbuh.Ia mulai bergabung dan aktif di organisasi seperti Tri Koro Darmo. Kemudian pada tahun 1920 lulus dari HBS dan melanjutkan studi di Sekolah Teknik Sipil Technische Hoge.
Pada tahun 1926 ia mendirikan Algemene Studie Club,Inilah cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia yang dibentuk pada tahun 1927.Bertahun-tahun berlalu hingga akhirnya pada tahun 1945 ia mulai mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sesuai teks tersebut merumuskan Pancasila 1945. konstitusi Proklamasi.
Keluarga Presiden Pertama Soekarno
Pohon keluarga Soekarno
- Ayah: Raden Soekemi Sosrodihardjo
- Istri: Oetarii, Inggit Garnasih, Fatmawati, Kartini Manopo, Ratna Sari Dwi,Haryati, Yurike Sangeer, Heldy Djafar, Fat mawati Soekarno
- Anak-anak: Megawati Ir.Soekarnoputri, Mohammad Guruh Irianto Sukarnoputra,Guntur Sukarnoputra, Rachmawati Sukarnoputri, Sukmawati Sukarnoputri , Topan Sukarnoputra, Bayu Sukarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Sukarno,Sukmawati Soekarnoputri
- Cucu : Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo, Didi Mahardika, Paundrakarna, Hendra Rahtomo, Puti Guntur Soekarno, Frederick Kiran.Soekarno berperan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia,itu sebabnya dia dan keluarganya dijunjung tinggi.
Pertempuran Ir. Soekarno
Setelah lulus dari THS, Ir. Soekarno 1926 Biro Insinyur, dimana Ir. Anwari mengerjakan desain dan perencanaan bangunan. Di sini ia menjadi pionir berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dibentuk pada tanggal 4 Juli 1927. Di sini ia mengamalkan ajaran Marhaenisme yang bertujuan agar bangsa Indonesia merdeka dan terbebas dari penjajahan Belanda.
Keberanian inilah yang menyebabkan Soekarno ditangkap Belanda di Yogyakarta pada bulan Desember 1929 dan dibawa ke penjara Banceuy di Bandung. Pada tahun 1930, Spekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin, dan di sanalah lahirlah sosok Pledoi yang fenomenal, yakni Indonesia Menggugat.
Baca Juga : Sistem Informasi Tentang keluarga Soepomo
Pada tanggal 31 Desember 1931, Sukarno dibebaskan dan pada tahun 1933 Sukarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo),sebuah faksi dari PNI.Soekarno ditangkap kembali oleh Soekarno pada bulan Agustus 1933 dan diasingkan ke Flores. Saking jauhnya jarak, Sukarno nyaris dilupakan oleh tokoh-tokoh bangsa lainnya. Pada tahun 1938 Soekarno diasingkan ke Bengkulu dan bertemu Mohammad Hatta dan istrinya Fatmawati di sana.
Kekuasaan Belanda berakhir pada tahun 1942 setelah Jepang menginvasi Indonesia. Pada awal pendudukannya, Jepang tidak begitu memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia hingga pada tahun 1943, Jepang akhirnya menyadari pentingnya tokoh-tokoh tersebut. Jepang mulai menggunakan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia antara lain Ir. Soekarno untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia terhadap propaganda Jepang.
Akhirnya para pemimpin pergerakan nasional mulai bekerja sama dengan pemerintah rakyat Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun ada juga tokoh yang menganggap Jepang fasis berbahaya dan memimpin gerakan perlawanan, seperti Sultan Sjahrir dan Sjarifuddin.Pada bulan Agustus 1945, Ir. Soekarno diundang ke Dalat, Vietnam, oleh Marsekal Terauchi, Panglima Angkatan Darat Asia Tenggara. Di sana Marsekal Terauchi menyatakan bahwa sudah tiba saatnya kemerdekaan Indonesia dan segala hal yang berkaitan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggung jawab Indonesia.
Setelah Sukarno kembali ke Indonesia, pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok. Saat itu, para tokoh pemuda PETA menuntut agar Sukarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia yang saat itu dikenal dengan nama Indonesia. Terdapat masa vakum dari kekuasaan Jepang ketika Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum juga tiba.
Akhirnya, Soekarno dan tokoh lainnya mulai mempersiapkan deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan sidang BPUPKI, dibentuklah panitia kecil yang terdiri dari delapan pejabat untuk menyelenggarakan upacara proklamasi.Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan teks proklamasi ditulis langsung oleh Ir. Sukarno, Pada tanggal 18 Agustus 1945, Sukarno dan Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia oleh PPKI. Pada tanggal 29 Agustus 1945, pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dikukuhkan oleh KNIP.
Setelah proses kemerdekaan Indonesia, warga negara Indonesia tidak dapat secara langsung menikmati kemerdekaan yang telah diperoleh karena pada tahun-tahun berikutnya masih ada sekutu yang tidak secara terbuka mengakui adanya kemerdekaan Indonesia dan berusaha untuk kembali menjajah Indonesia.Berbagai jenis gencatan senjata dan serangan Sekutu tidak memaksa bangsa Indonesia untuk menyerah. Hal inilah yang terjadi di Surabaya ketika pasukan Belanda dipimpin Brigjen A.W.S. Mallaby kembali mencoba menyerang Indonesia.
Namun bangsa Indonesia di Surabaya berjuang gigih mempertahankan kemerdekaannya hingga Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby meninggal dan pemerintah Belanda menarik pasukannya ke Belanda.Perang terjadi tidak hanya di kota Surabaya saja, namun hampir disetiap kota.Dengan penyerangan tersebut, Indonesia secara resmi mengecam agresi militer Belanda di PBB, karena penyerangan tersebut dinilai melanggar perjanjian internasional yaitu Perjanjian Linggajati.
Meski dilaporkan ke PBB, Belanda tetap melanjutkan agresinya. Hingga tanggal 31 Juli 1947, atas permintaan India dan Australia, persoalan agresi militer yang diprakarsai Belanda dimasukkan dalam agenda sidang Dewan Keamanan PBB dan akhirnya Resolusi No. 27 tanggal 1 Agustus 1947 menyerukan diakhirinya konflik bersenjata.Dan di bawah tekanan Dewan Keamanan PBB, pemerintah Belanda mengumumkan pada tanggal 15 Agustus 1947 bahwa mereka akan menerima resolusi tersebut dan menghentikan pertempuran.
Namun Presiden Soekarno menolak membubarkan PKI karena menilai tindakan tersebut bertentangan dengan pandangan nasional, agama, dan komunis. Pasalnya, sikapnya tersebut pada akhirnya melemahkan posisinya di dunia politik,Lima bulan setelah kejadian tersebut, surat perintah penangkapan 11 Maret (SUPERSEMAR) yang ditandatangani oleh Soekarno dikeluarkan,memerintahkan Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan pemerintah dan keselamatan pribadi.
Mandat tersebut digunakan oleh Soeharto,yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat, untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang. MPRS juga mengeluarkan dua ketetapan yaitu TAP Nomor IX Tahun 1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP n. XV/1966, yang menjamin Soeharto selaku pemilik Supersemar dapat sewaktu-waktu menjadi presiden jika presiden sebelumnya berhalangan.
Pada hari Minggu tanggal 21 Juni 1970, Presiden Soekarno menyampaikan pidato pengakuan tanggung jawab atas sikapnya terhadap peristiwa G30S, dan pidatonya yang direkam MPRS hingga tanggal 20 Februari 1967 ditolak. Soekarno menandatangani deklarasi peralihan kekuasaan di Istana Merdeka.
Presiden Soekarno meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970, di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Jakarta. Presiden Soekarno dimakamkan di Wisma Yaso,Jakarta dan kemudian di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.