Ciri-Ciri Anak dari Keluarga Broken Home – Perpisahan atau perceraian orangtua tidak hanya mempengaruhi hubungan antara mereka, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan anak-anak. Lalu, apakah ada ciri-ciri khusus yang dapat mengidentifikasi anak yang berasal dari keluarga broken home? Mari kita simak penjelasan berikut.
dodingtonfamily – Apakah kita dapat mengenali anak broken home melalui tanda-tanda atau perilakunya? Keluarga berperan sebagai fondasi utama dalam pembentukan karakter dan perilaku anak.
Ketika sebuah keluarga mengalami perpecahan, atau dikenal dengan istilah “broken home,” anak-anak sering kali mengalami berbagai dampak negatif yang mendalam. Menurut International Journal of Applied Research, rumah tangga yang tidak harmonis dapat mengganggu stabilitas emosional anak, sehingga perhatian yang cukup sangat diperlukan.
Namun, mengidentifikasi anak dengan latar belakang broken home bisa menjadi tantangan tersendiri, karena karakteristik dan perilaku anak dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa tanda umum yang dapat membantu kita memahami perasaan mereka.
Anak-anak dari keluarga broken home cenderung menampilkan perilaku yang mencerminkan kondisi emosional dan psikologis mereka. Berikut adalah beberapa ciri atau tanda yang mungkin menunjukkan seorang anak berasal dari keluarga broken home:
1. Perilaku Menarik Diri
Salah satu ciri yang umum ditemukan adalah kesulitan dalam bersosialisasi. Anak-anak ini sering menjadi lebih tertutup dan kurang berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk membangun hubungan baru atau mempertahankan yang ada, disebabkan oleh rasa ketidakpercayaan dan kecemasan. Kecenderungan untuk memilih menyendiri, menghindari kegiatan sosial, dan menunjukkan ketidakminatan terhadap interaksi dengan orang lain juga sering terlihat.
2. Perubahan Emosional
Anak-anak dari keluarga broken home sering mengalami perubahan emosi yang drastis, atau yang dikenal dengan istilah mood swings. Mereka dapat merasa sangat bahagia pada suatu saat, dan kemudian terpuruk dalam kesedihan dalam waktu singkat. Perubahan ini biasanya berakar dari perasaan kehilangan, kebingungan, atau rasa bersalah terkait kondisi keluarga mereka. Ketidakstabilan emosional di rumah juga membuat mereka kesulitan dalam mengelola perasaan mereka secara baik. Dalam kasus yang lebih parah, kecemasan berlebih dan depresi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
3. Masalah Akademis dan Kurangnya Motivasi
Prestasi akademis seorang anak juga bisa jadi petunjuk mengenai latar belakang keluarganya. Banyak anak dari keluarga broken home yang mengalami penurunan prestasi di sekolah, disebabkan oleh kesulitan dalam berkonsentrasi dan kurangnya motivasi untuk belajar. Stres dan tekanan emosional yang mereka alami di rumah dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus dan menyerap pelajaran. Mereka mungkin sering absen dari sekolah, menunjukkan penurunan nilai, dan kehilangan minat terhadap kegiatan akademis akibat perasaan putus asa.
4. Perilaku Agresif
Di sisi lain, sebagian anak dari keluarga broken home menunjukkan perilaku agresif. Mereka bisa menjadi mudah marah, memberontak, atau bahkan terlibat dalam tindakan yang merusak. Perilaku ini sering kali merupakan mekanisme untuk mengekspresikan frustrasi dan kemarahan yang sulit mereka ungkapkan dengan kata-kata.
Dengan mengenali ciri-ciri ini, kita dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak-anak dari keluarga broken home agar mereka dapat menghadapi tantangan emosional dan psikologis yang mereka hadapi.
Lingkungan keluarga yang diliputi konflik dapat mendorong anak-anak untuk melakukan perilaku yang menyimpang, seolah menjadi bentuk pelampiasan atas beban yang mereka alami. Dalam kondisi ini, mereka mungkin terlibat dalam tindakan nakal seperti berkelahi, merusak barang, atau menunjukkan perilaku antisosial lainnya.
Baca Juga : Penyebab Konflik dengan Keluarga Pasangan dan Solusinya
5. Permasalahan Kesehatan Fisik dan Mental
Anak-anak dari keluarga broken home sering kali menghadapi tantangan kesehatan fisik dan mental. Stres yang mereka rasakan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, menjadikan mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Selain itu, mereka mungkin mengalami gangguan tidur, masalah makan, serta gejala fisik seperti sakit kepala dan perut tanpa penyebab medis yang jelas.
Kesehatan mental mereka juga bisa terganggu, yang pada gilirannya meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
6. Sulit Mengelola Emosi dan Konflik
Ciri lain dari anak-anak broken home adalah kesulitan dalam mengatur emosi dan menangani konflik. Mereka cenderung bereaksi berlebihan pada situasi yang menekan dan sulit untuk tetap tenang saat menghadapi tantangan. Kosakata problem-solving mereka juga sering terbentur, sehingga mereka lebih mungkin terlibat dalam konflik dengan teman sebaya, guru, atau anggota keluarga.
Ketidakmampuan mereka untuk mengelola emosi ini dapat memperburuk masalah yang dihadapi baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
7. Ketidakstabilan Identitas dan Rendahnya Harga Diri
Anak-anak dari keluarga broken home sering kali merasakan kebingungan dalam memahami diri mereka dan peran mereka dalam kehidupan (krisis identitas). Mereka biasanya berjuang dengan harga diri yang rendah, merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau bahkan merasa bersalah atas perpisahan orangtua mereka. Perasaan ini dapat mempengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
Dalam pencarian pengakuan dan penerimaan, mereka mungkin melakukan tindakan yang tidak sehat, seperti perilaku berisiko atau menarik perhatian dengan cara negatif.
Itulah beberapa ciri yang perlu dikenali pada anak-anak dari keluarga broken home. Jika Anda menyaksikan tanda-tanda tersebut pada seorang anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak yang dapat membantu mereka mengatasi masalah ini dengan bijak.
Kesimpulan
Mengidentifikasi ciri-ciri anak dari keluarga broken home adalah langkah awal yang penting dalam mengenali dan memberikan dukungan kepada mereka. Namun, kita harus selalu ingat bahwa tidak semua anak yang menunjukkan tanda-tanda tersebut berasal dari latar belakang keluarga yang bermasalah.
Beberapa ciri yang dapat diidentifikasi pada anak-anak broken home meliputi kecenderungan untuk menarik diri, perubahan suasana hati yang tiba-tiba, penurunan prestasi akademik, perilaku menyimpang, masalah kesehatan fisik, serta kesulitan dalam mengelola emosi.
Penyebab Konflik dengan Keluarga Pasangan dan Solusinya - Ketika memutuskan untuk menikah, perayaan hari istimewa…
Jenis Jenis Konflik Keluarga - Hubungan keluarga sering kali mengalami tingkat konflik yang lebih tinggi…
Apa Itu Program Keluarga Berencana - Keluarga berencana, yang lebih dikenal sebagai KB, adalah inisiatif…
Dimana keluarga kerajaan Jerman sekarang - Ratu Inggris merayakan ulang tahun ke-70 takhtanya akhir pekan…
Memahami Keluarga Kerajaan Spanyol - Jika Anda ingin mengenal keluarga kerajaan Spanyol, Anda akan menjelajahi…
Faktor Yang Melanggengkan Bisnis Keluarga - Bisnis keluarga adalah jenis usaha yang rentan terhadap kebangkrutan.…