Dodingtonfamily Info Keluarga Tertua Di Dunia

Informasi Mengenai Keluarga Yang Memiliki Garis Keturunan Yang Lama Hingga Ribuan Tahun

Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya

Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya

Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya –  Bunda ever mendengar istilah keluarga cemara? Kata-kata tersebut sangat erat dikaitkan dengan keluarga sederhana yang harmonis penuh. Mendengar keluarga cemara, Bunda juga langsung ingat sinetron jadul masa era 90-an dulu. Sebuah potongan lirik lagu Harta Berharga hadir sebentar di pikiran dan kepala.

Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya

Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya

Lantas, apa sih makna sebenarnya dari keluarga cemara? Apakah benar istilah ini banyak dipakai karena sinetron jadul itu? Yuk, perhatikan informasinya di bawah ini, Bunda.

Makna keluarga cemara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keluarga merupakan kesatuan kekerabatan dasar yang terdiri atas ibu, bapak, dan anak-anaknya. Sementara itu, cemara adalah salah satu nama pohon yang tumbuh di pegunungan.

Nah, pohon cemara itu sendiri memiliki makna simbol mengenai keabadian dan kekuatan. Jadi ketika keluarga dan cemara digabungkan maka dapat diartikan bahwa keluarga adalah sesuatu yang abadi.

Keluarga cemara is itself a common term used to denote a happy family. All the members of the cemara family dwell in love and affection for one another.

So, individuals who reside amidst a cemara family will always get the feeling that family is truly the most precious and enduring thing in their lives. Hence, there are numerous individuals who attribute this label to the family that seems to be content with one another.

Kisah asal-usul istilah keluarga cemara yang diadaptasi dari sinetron lawas
Di Indonesia, istilah keluarga cemara banyak disebut lantaran keluarnya sinetron lawas tahun 1996 silam. Dengan judul yang sama, yaitu Keluarga Cemara, sinetron arahan Arswendo Atmowiloto ini mengisahkan tentang kisah keluarga yang kaya raya kemudian jatuh miskin.

The family’s 180-degree changed livelihood cost them much property. But in the midst of the adversity, this Abah, Emak, Euis, Cemara, and Agil family still felt that the greatest asset was their own family.

Well, that is why the phrase keluarga cemara became a hit in society and is closely linked with a happy and harmonious family, Bunda.

The warmth of the keluarga cemara movie earns several awards
In 2019, Keluarga Cemara was made into a film with the same title. With actors Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara Adhisty, and Widuri Putri Sasono, the film succeeded in bringing in many viewers to reminisce about the past.

1,7 million viewers were reported to have watched the heartwarming story of the little family of Abah-Emak with Euis and Ara. This made Keluarga Cemara the fifth highest-selling film in 2019.

Selain itu, film Keluarga Cemara juga mendapat banyak penghargaan di dunia perfilman, lho. Tiap-tiap aspek dari film karya sutradara Yandy Laurens ini masuk dan menang dalam beberapa kategori award ternama di lima tahun yang lalu.

 

Baca Juga :7 Rekomendasi Museum Seni di Indonesia 

 

In the Indonesian Film Festival 2019, Keluarga Cemara managed to win two awards in the categories of Best Adapted Scenario and Best Theme Song. Aransemen the latest lantunan Harta Berharga managed to attract attention so that it was crowned the most popular soundtrack.

Aside from that, the family drama genre film is again dominating wins at Piala Maya 2019. Keluarga Cemara gained awards in six categories of appreciation, namely Film Cerita Panjang/Film Bioskop Terpilih, Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana, Skenario Adaptasi Terpilih, Lagu Tema Terpilih, Tata Musik Terpilih, and Aktor/Aktris Cilik Remaja Terpilih.

10 Ways to create a harmonious and happy keluarga cemara
Keluarga cemara adalah keluarga harmonis yang hangat. Untuk membuat suasana bahagia dalam sebuah keluarga, coba terapkan 10 hal berikut ini dikutip dari beberapa sumber.

1. Komunikasi yang positif
Bunda, membuat keluarga yang hangat penuh memerlukan komunikasi yang positif di dalamnya. Ini mencakup intensitas dan bagaimana orang tua berbicara dengan anak-anak.

Seringkali orang tua melewatkan sesi berbincang bersama anak sebab terlalu sibuk dengan dunia kerjanya. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu menyisihkan waktu untuk saling mengobrol seperti menceritakan kegiatan satu sama lain. Ini dapat membantu untuk membangun kepedulian.

Bangunlah komunikasi yang terbuka dan jujur. Dengarkan setiap cerita dengan empati tanpa menghakimi. Dengan begitu, setiap anggota keluarga akan merasa didengar dan dihargai.

2. Saling mendukung
Be supportive in all aspects of life, be it in work, school, or hobbies. This kind of support gives confidence and makes one feel appreciated as a family member.

Bunda and Ayah must lead by example by offering appreciation for the things Si Kecil has accomplished. This way, the child will feel how accepting parents are of the decisions made.

3. Validate feelings and actions
Pastikan selalu mengvalidasi segala bentuk emosi yang dirasakan anak. Ini dengan tujuan membentuk kepribadian anak yang lebih komunikatif dan supel.

Ketika anak sedih, Bunda harus memvalidasi emosi tersebut dengan mengajak mereka mengeksplorasi penyebab dan solusi kesedihan tersebut. Sebaiknya dihindari sikap yang menyepelekan, misalnya, “Masa yang begitu saja nangis.” Sikap seperti itu justru membuat anak menjadi kepribadian yang nirempati.

Selain itu, coba untuk mengapresiasi tindakan positif yang sudah dilakukan anak. Saat Si Kecil berhasil mendapat nilai 90 dalam pelajaran matematika, puji dia dengan kata afirmasi.

Janganlah memakai ucapannya yang menuntut seperti “Nanggung banget 90. Kenapa enggak 100?”, ya Bunda. Ini berisiko membentuk karakter anak people pleaser dan merasa segala usahanya tidak pernah cukup.

4. Menghormati perbedaan
Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda harus menyadari bahwa meng comparisons anak dengan saudaranya merupakan sesuatu yang harus dijauhi. Orang tua harus menghormati bahwa setiap anak mempunyai kesendirian yang tak dapat disamakan.

Usahakan selalu memahami masing-masing karakter anak dalam mengasuhnya. Dengan demikian, hubungan di antara saudara pun dapat terjalin rukun.

5. Waktu berkualitas bersama
Cobalah untuk mengatur waktu bersama untuk dihabiskan bersama keluarga. Contohnya di tiap hari Minggu atau libur, luangkan waktu dan ajak keluarga untuk pergi ke suatu tempat atau melakukan kegiatan lainnya secara bersama.

Hal ini akan memberi semua anggota keluarga kesempatan untuk saling bonding, berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama dengan penuh hangat.

 

Baca Juga : Sejarah Keluarga di Indonesia 

 

6. Ajarkan nilai dan moral positif
Anak-anak adalah sosok peniru yang handal. Mereka akan berperilaku seperti apa yang mereka terima dan saksikan sehari-hari.

Jika Bunda dan Ayah menginginkan kehidupan keluarga cemara, mulailah dengan mengajarkan anak nilai dan moral yang positif melalui perilaku masing-masing. Sikap orang tua yang baik dalam mendidik anak akan menghasilkan kepribadian anak yang sama persis.

7. Menetapkan batasan
Orang tua selalu memprioritaskan kebahagiaan anak-anak. Namun, terkadang sikap tersebut salah diartikan dengan sikap yang terlalu memanjakan anak.

Perilaku itu berpotensi membentuk anak yang tidak tahu batasan, Bunda. Hasilnya, kelak anak akan tumbuh memberontak dan memperburuk relasi dengan keluarga.

Oleh karena itu, orang tua harus menetapkan batasan dengan memberikan pengertian atas aturan yang dibuatnya. Anak-anak akan lebih mudah mengerti dan menghargai batasan tersebut.

8. Menghargai waktu pribadi
Each family member needs time for themselves. Respecting these boundaries or private spaces helps reduce stress and improve well-being in the family.

9. Pembagian tugas yang adil
Kerja sama tim juga diperlukan dalam keluarga. Ini sering berlaku ketika menangani pekerjaan rumah.

Nah, untuk menghindari perang kecemburuan antar anggota keluarga, bagilah tugas rumah yang adil. Membagi tanggung jawab rumah tangga secara adil juga mengajarkan anak untuk bertanggung jawab.

10. Menyelesaikan konflik dengan bijak
Ketika ingin memiliki keluarga cemara, lakukanlah segala sesuatu dengan bersama-sama, khususnya dalam menyikapi konflik keluarga. Konflik dalam keluarga adalah wajar terjadi.

Namun, satu hal yang harus digarisbawahi adalah bagaimana menyikapinya tanpa emosi berlebihan. Orang tua dan anak harus menyelesaikan konflik ini dengan kepala dingin.

Cobalah mencari solusi di tengah konflik tanpa menyudutkan siapapun. Hal ini dimaksudkan dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.