5 Keluarga Yang Mengendalikan Korea
3 min read5 Keluarga Yang Mengendalikan Korea – Selama beberapa dekade, perekonomian Korea Selatan didominasi oleh segelintir konglomerat yang memiliki kekayaan dan pengaruh besar serta berperan dalam hampir setiap aspek kehidupan negara tersebut. Keluarga-keluarga ini disebut chaebol.
5 Keluarga Yang Mengendalikan Korea
dodingtonfamily – Kehidupan para chaebol selalu menarik perhatian masyarakat Korea. Pernikahan, kematian, perpisahan, hingga permasalahan hukum keluarga chaebol ini menjadi kabar yang dicari warga Negeri Ginseng. Kehidupan para chaebol juga pernah diangkat menjadi drama Korea. Keluarga Lee dari Samsung, keluarga Koos dari LG, keluarga Chase dari SK, keluarga Shins dari Lotte, dan keluarga Chung modern adalah nama-nama chaebol terkenal yang mendominasi perekonomian negara.
Kekuatan mereka kini semakin diawasi baik di dalam maupun di luar Korea. Sebab kekuasaan mereka dinilai menimbulkan kerentanan ekonomi, memperparah kesenjangan, dan mendorong korupsi.
Mengontrol perusahaan terbesar selama bertahun-tahun
The New York Times menyebut para chaebol sendiri telah mengendalikan perusahaan-perusahaan terbesar di Korea Selatan selama beberapa generasi. Pasalnya, sistem chaebol merupakan warisan sejarah negara ini. Setelah Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, diktator militer negara tersebut memerintahkan sejumlah kecil keluarga untuk mendapatkan pinjaman khusus dan dukungan keuangan untuk membangun kembali perekonomian. Perusahaan-perusahaan ini berkembang pesat, berpindah dari satu industri ke industri lainnya, hingga berkembang menjadi konglomerat.
Sekalipun perusahaan-perusahaan tersebut menjual sahamnya di pasar saham, keluarga tetap menguasai perusahaan-perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan biasanya dipimpin oleh seorang ketua yang juga menjabat sebagai kepala chaebol.
Perubahan kepemimpinan dari generasi ke generasi terkadang dapat menggoyahkan keluarga chaebol, memaksa perusahaan untuk terpecah atau terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Lebih dari 20 tahun yang lalu, Hyundai terbagi di antara enam putra pendirinya. Putra sulungnya mengambil alih Hyundai Motor Company, yang kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di Korea.
Baca Juga : Peran Keluarga dalam Membentuk Literasi yang Kuat dan Berkelanjutan
Di bawah kepemimpinan cucu pendiri, Jeong Eui-sun, keluarga Hyundai terus menjalankan produsen mobil global tersebut.
Kontribusi penting bagi perekonomian Korea
Perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh keluarga chaebol telah memainkan peran penting dalam membantu Korea Selatan keluar dari kemiskinan pasca perang dan berkembang menjadi negara maju dalam beberapa dekade terakhir. Keberhasilan awal mereka meningkatkan upah dan standar hidup serta meningkatkan ekspor negara. Perusahaan-perusahaan dari lima konglomerat terbesar secara konsisten menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto Korea Selatan selama 15 tahun terakhir.
Bisnis konglomerat perusahaan ini tidak hanya mencakup produk elektronik dan otomotif, namun juga mencakup rumah sakit, asuransi jiwa, perumahan multikeluarga, kartu kredit, ritel, makanan, hiburan, dan media.
Membangun hubungan baik dengan para pemimpin politik
Agar perusahaan chaebol dapat berkembang menjadi konglomerat industri, perlindungan dari para pemimpin politik sangatlah penting. Secara khusus, pemerintahan tersebut berada di bawah Presiden Park Chung Hee, yang merebut kekuasaan melalui kudeta dan memerintah negara tersebut selama 20 tahun hingga pembunuhannya pada tahun 1979.
Bagi Park, chaebol adalah bagian penting dari upayanya untuk memperkaya dan melakukan industrialisasi di Korea Selatan. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah menggelontorkan uang ke perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan kebijakannya dan melindungi mereka dari persaingan.
Baca Juga : History of the Mpu Tantular Museum
Meskipun hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan dunia usaha telah melemah dalam beberapa dekade terakhir, para pemimpin politik masih sering meminta dukungan dan nasihat dari pemerintah. Di satu sisi, perusahaan-perusahaan ini sering dianggap terlalu penting bagi perekonomian dan karenanya terlindungi dari penelitian dan konflik.
Baca: Angka-angka ini meramalkan kegagalan bank di AS, dan tanda-tandanya menjadi semakin nyata
Musim panas ini, para pemimpin chaebol melakukan perjalanan ke Eropa bersama Presiden Korea Selatan Yun Seok-yeol sebagai bagian dari upaya Korea Selatan untuk menjadi tuan rumah World Expo. Kedua pria tersebut menemani Presiden Biden dalam kunjungannya ke Amerika Serikat untuk bertemu dengannya dan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih sebagai tamu undangan. Selain skandal itu
Kisah para chaebol tidak selalu indah atau memberikan kontribusi positif bagi Korea. Sebuah perusahaan chaebol terlibat dalam salah satu skandal politik terbesar di Korea Selatan.
Park Geun-hye, presiden wanita pertama Korea Selatan, menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya pada tahun 2017. Dia kemudian dihukum karena suap, penyalahgunaan kekuasaan, dan tuduhan lainnya dan dijatuhi hukuman penjara.
Park dan rekan-rekannya diketahui mengumpulkan atau meminta suap dari tiga konglomerat besar, Samsung, SK, dan Lotte. Park diampuni pada tahun 2021 setelah menjalani hampir lima tahun dari hukuman 20 tahun penjara.
Lee Jae-yong, pimpinan Samsung Electronics, konglomerat terbesar di negara itu, juga dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara karena tugasnya. Dia dibebaskan bersyarat dan diampuni oleh Presiden Yoon pada tahun 2022. Langkah ini memungkinkan Tuan Lee untuk mengambil alih manajemen perusahaan lagi.