12 Indikator Keluarga Sehat di Indonesia

12 Indikator Keluarga Sehat di Indonesia – Keluarga yang sehat adalah tiang penyangga bagi masa depan bangsa yang cerah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), keluarga sehat ditandai dengan kesejahteraan yang optimal dari segi fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) pun telah menetapkan 12 indikator sebagai pedoman untuk mencapai keluarga sehat. Dengan mengimplementasikan indikator-indikator ini, diharapkan lebih banyak keluarga di Indonesia mencapai standar kesehatan yang ideal. Apa saja indikator tersebut?
12 Indikator Keluarga Sehat di Indonesia
dodingtonfamily – Ketika mendengar istilah “sehat”, sering kali yang terlintas di benak kita adalah kesehatan jasmani. Namun, sehat sejatinya mencakup berbagai aspek lainnya, terutama dalam konteks keluarga.
12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI
Berikut adalah 12 indikator keluarga sehat yang ditetapkan oleh Kemenkes:
1. Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana tidak hanya terkait dengan pembatasan jumlah anak, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan program KB, setiap anak akan mendapatkan asupan ASI yang cukup dan pola asuh yang baik, sehingga kesejahteraan keluarga dapat terjaga.
2. Ibu Melahirkan di Fasilitas Kesehatan
Persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai, dengan dukungan tenaga medis yang kompeten, memastikan ibu dan bayi mendapatkan penanganan yang diperlukan jika terjadi komplikasi. Selain itu, bayi juga akan mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang penting untuk pertumbuhannya.
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar yang Lengkap
Imunisasi dasar bertujuan untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya seperti polio, difteri, hepatitis B, dan meningitis. Imunisasi ini dapat diperoleh di Posyandu, Puskesmas, praktik bidan, dokter, dan rumah sakit.
4. Bayi Mendapat ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah program menyusui yang dianjurkan hingga anak berusia dua tahun. Pemberian ASI membantu dalam tumbuh kembang optimal bayi dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Selain itu, menyusui juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.
5. Balita Mendapat Pemantauan Pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting untuk mengetahui status kesehatannya. Berat badan balita sebaiknya ditimbang secara rutin di Posyandu setiap bulan, mulai dari lahir hingga usia lima tahun.
6. Penderita TBC Mendapat Pengobatan Sesuai Standar
TBC merupakan penyakit menular yang memerlukan penanganan segera. Jika anggota keluarga menunjukkan gejala TBC, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat demi mencegah penularan.
7. Penderita Hipertensi Rutin Menjalani Pengobatan
Hipertensi adalah kondisi berbahaya yang sering diabaikan karena minimnya gejala. Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan mengikuti metode CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
8. Penderita Gangguan Jiwa Tidak Terlantar dan Mendapat Pengobatan
Gangguan jiwa dapat signifikan mengurangi kualitas hidup. Jika ada anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda gangguan jiwa, penting untuk mendampingi mereka dan mendorong untuk mendapatkan bantuan medis yang sesuai.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok
Lingkungan bebas rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Menghindari kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko penyakit serius dan menciptakan suasana yang lebih sehat di dalam keluarga.
Dengan memperhatikan dan menerapkan 12 indikator ini, diharapkan keluarga-keluarga di Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal, demi masa depan yang lebih baik.
Dalam setiap batang rokok, terdapat sekitar 4. 000 zat kimia beracun. Dampak dari kebiasaan merokok tidak hanya merugikan perokok aktif, tetapi juga orang-orang di sekitarnya sebagai perokok pasif. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok.
10. Pastikan Keluarga menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Penting bagi keluarga Anda untuk terdaftar sebagai anggota program JKN dari BPJS Kesehatan. Dengan demikian, semua anggota keluarga dapat memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis di fasilitas kesehatan.
11. Akses ke Sumber Air Bersih
Kebersihan sumber air sangat penting untuk dijaga, dan harus dilengkapi dengan saluran pembuangan yang tepat. Tempat penyimpanan air pun harus bebas dari kotoran dan lumut. Pastikan sumber air berada jarak aman dari jamban dan tempat pembuangan sampah, setidaknya sejauh 10 meter.
12. Akses atau Penggunaan Jamban Bersih
Indikator terakhir yang menandakan keluarga sehat adalah akses atau penggunaan jamban yang bersih dan tidak berbau. Dengan menggunakan jamban untuk buang air kecil dan besar, kita dapat mencegah pencemaran sumber air dan tanah. Hal ini sangat penting untuk menghindarkan keluarga dari berbagai penyakit, seperti diare, kolera, disentri, tifus, dan infeksi saluran pencernaan oleh kuman.
Beberapa aspek dari indikator keluarga sehat ini berkaitan dengan penyakit kronis seperti TBC dan hipertensi. Bagi pasien dengan penyakit kronis, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar mereka dapat menerima pengobatan yang sesuai. Upaya perlindungan melalui asuransi kesehatan juga menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko penyakit kronis di masa depan.
Baca juga : Museum Terbaik yang Bisa Anda Kunjungi untuk Menikmati Waktu Bersama
Cara Menjaga Kesehatan Keluarga
Untuk mencapai kondisi keluarga yang sehat, diperlukan upaya berkelanjutan, seperti mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu membentuk kebiasaan sehat dan membuat pilihan cerdas untuk keluarga Anda.
1. Tidur yang Cukup
Memastikan cukup tidur berkontribusi besar pada kesehatan, baik fisik maupun mental. Tidur selama 6-8 jam setiap malam mendukung kesehatan jantung, mengurangi stres, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bagi anak-anak, kualitas tidur sangat penting untuk pertumbuhan mereka, karena hormon pertumbuhan aktif saat tidur. Oleh karena itu, ajarkan kepada anak-anak pentingnya kebiasaan tidur yang baik, dengan batas waktu tidur sekitar pukul 8. 00 hingga 8. 30 malam.
2. Aktif Bergerak
Meningkatkan aktivitas fisik, seperti olahraga, adalah cara efektif untuk meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga kesehatan sistem peredaran darah, dan mencegah obesitas. Aktivitas fisik bukan hanya bermanfaat bagi orang dewasa, tetapi juga penting bagi anak-anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan motorik dan tumbuh menjadi individu yang sehat. Dengan bermain di luar atau melakukan aktivitas fisik lainnya, anak-anak akan lebih mudah menjauh dari gadget. Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan nafsu makan, karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi saat bergerak aktif.
3. Mengontrol Porsi Makan
Untuk menjaga kesehatan keluarga, penting untuk memperhatikan porsi makan yang seimbang bagi baik orang dewasa maupun anak-anak. Ini bukan berarti harus mengurangi jumlah makanan, melainkan meningkatkan konsumsi sayuran dan protein agar semua anggota keluarga mendapatkan nutrisi yang seimbang.